“Hepatitis A” sang pembuat ulah

Pengertian Hepatitis A

Hepatitis A merupakan salah satu penyakit yang dapat menyerang organ hati dan disebabkan oleh infeksi virus. Jumlah pengidap penyakit ini di dunia diperkirakan mencapai 1,4 juta jiwa pada tiap tahunnya. Sementara di Asia Tenggara sendiri, kasus hepatitis A akut menyerang sekitar 400.000 orang per tahun dengan angka kematian hingga 800 jiwa. Sebagian besar penderita hepatitis A adalah anak-anak.

alodokter-hepatitis-a

Gejala awal yang dapat muncul meliputi demam, mual, muntah, nyeri pada sendi dan otot, serta diare. Ketika organ hati sudah mulai terserang, ada beberapa gejala lain yang akan muncul, yaitu urine berwarna gelap, tinja berwarna pucat, sakit kuning dan gatal-gatal. Selain itu, daerah perut bagian kanan atas juga akan terasa sakit terutama jika ditekan.

Tetapi tidak semua pengidap mengalami gejala hepatitis A. Karena itu, penyakit ini kadang sulit untuk disadari. Hanya satu dari 10 penderita hepatitis A di bawah umur enam tahun yang mengalami sakit kuning. Sedangkan pada remaja dan orang dewasa, penyakit ini biasanya menyebabkan gejala yang lebih parah dan sekitar tujuh dari 10 akan mengalami sakit kuning.

Penyebab dan Penularan Hepatitis A

Penyebab penyakit ini adalah virus hepatitis A yang dapat menyebar dengan sangat mudah. Cara penyebaran utamanya adalah melalui makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh tinja pengidap hepatitis A. Beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan penyebaran virus ini meliputi:
  • Sanitasi yang buruk.
  • Kontak langsung dengan pengidap.
  • Berbagi jarum suntik.
  • Berhubungan seks dengan pengidap, terutama seks anal.
  • Pria yang berhubungan seks dengan sesama pria.
  • Bekerja di area yang berhubungan dengan kotoran, misalnya selokan.

Langkah Pengobatan Hepatitis A

Penyakit ini tidak memiliki langkah penanganan khusus karena sistem kekebalan tubuh akan melenyapkan virus dengan sendirinya. Langkah pengobatan hepatitis A bertujuan untuk meringankan gejala-gejala yang dialami pengidapnya. Penanganannya meliputi mengonsumsi obat pereda gatal, sakit, mual dan muntah sesuai dosis. Organ hati juga perlu dibiarkan untuk beristirahat misalnya dengan tidak mengonsumsi minuman keras dan berhati-hati dengan obat-obat yang bisa berdampak pada hati.

Waktu yang dibutuhkan pengidap untuk pulih sepenuhnya dari penyakit ini biasanya beberapa bulan. Pengidap yang berhasil sembuh total akan memiliki kekebalan tubuh terhadap penyakit ini.

Risiko Komplikasi Hepatitis A

Infeksi hepatitis A umumnya tidak menyebabkan penyakit hati jangka panjang (kronis) dan jarang yang berakibat fatal. Meski demikian, penyakit ini berpotensi menyebabkan gagal hati terutama pada mereka yang telah mengidap penyakit hati sebelum terinfeksi hepatitis A dan penderita manula. Selain itu, pada sebagian penderita infeksi ini bisa kambuh atau kembali lagi.

Cara-cara Mencegah Hepatitis A

Karena penyebaran utamanya adalah melalui konsumsi sesuatu yang terkontaminasi, langkah utama pencegahan hepatitis A adalah dengan menjaga kebersihan. Langkah ini dapat dilakukan dengan mudah, misalnya selalu mencuci tangan, menghindari konsumsi makanan mentah atau kurang matang serta menghindari jajan di pedagang kaki lima.

Selain itu, vaksinasi hepatitis A juga dapat mencegah penyakit ini. Terutama bagi mereka yang memiliki risiko tinggi seperti orang yang mengidap penyakit hati kronis, pengidap hemofilia serta pengguna jarum suntik.

Gejala Hepatitis A

Gejala awal yang dapat muncul meliputi :

  •  pusing
  • mual-mual
  •  muntah
  •  sakit tenggorokan
  •  diare
  •  kehilangan nafsu makan
  • kelelahan dan nyeri pada otot serta sendi.

Ketika organ hati Anda mulai terserang, ada beberapa gejala yang akan muncul, yaitu:

  • urin berwarna gelap
  • tinja berwarna kuning pucat
  •  sakit kuning serta pembengkakan hati yang terasa sakit jika perut kanan atas ditekan.

Tidak semua pengidap hepatitis A akan menunjukkan gejala. Karena itu, penyakit ini kadang sulit disadari. Masa sejak masuknya virus sampai muncul gejala hepatitis A membutuhkan sekitar 14-40 hari. Tetapi masa inkubasi yang dialami sebagian besar pengidap penyakit ini sekitar tiga minggu.

Pengidap hepatitis A anak-anak di bawah usia enam tahun cenderung tidak menunjukkan gejala. Hanya satu dari 10 yang mengalami sakit kuning. Sedangkan pada remaja dan orang dewasa, penyakit ini biasanya menyebabkan gejala yang lebih parah dan sekitar tujuh di antara 10 akan mengalami sakit kuning.

SINGKATAN SINGKATAN DALAM PRAMUKA

Adik
Panggilan untuk Pramuka yang lebih muda usia/tingkatannya

Ambalan Penegak
Satuan Pra-muka Penegak yang terdiri atas 4 – 5 sangga atau sekitar 40 orang penegak.

Andalan
Sebutan untuk pengurus Kwartir.

Andik
Anak Didik. Sebutan untuk peserta didik Pramuka.

Apel
Upacara singkat. Biasaya untuk mengecek kesiapan anak buah.

Api Unggun
Kegiatan dalam perkemahan dengan berkumpul di sekitar api untuk bergembira. Biasanya diawali dengan upacara penyalaan.

Bahari Saka Bahari
Pramuka cinta kelautan.Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan TNI Angkatan Laut, dengan penambahan ketrampilan khusus di bidang maritim dan kelautan.

Bakti Husada
Saka Bakti Husada Pramuka cinta kesehatan. Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dengan ketrampilan khusus di bidang medis dan kesehatan

Bantara
Pengawal Tingkatan Pertama SKU Pramuka Penegak.

Bantu
Tingkatan kedua SKU Siaga.

Barung
Tempat penjaga ramuan bangunan Satuan terkecil Pramuka siaga yang terdiri atas 5 – 10 orang.

Bhayangkara
Saka Bhayangkara Pramuka cinta ketertiban Kepramukaan yang diselenggarakan bekerjasama dengan Kepolisian RI dengan penambahan ketrampilan khusus bidang ketertiban masyarakat

Brownie
Siaga putri.

Bucik
Sebutan untuk Pembantu Pembina Siaga Putri

Bunda
Sebutan untuk Pembina Siaga Putri

Candradimuka
Nama Lembaga Pendidikan Kader Pramuka Tingkat Nasioanal (Lemdikanas).

Candrabirawa
Nama Lemdikada Jawa Tengah

Crew
Ambalan

Cub
Siaga Putra

Cubmaster
Pembina Pramuka Siaga Putra.

Singkatan atau kode untuk Pramuka Pandega

Dasa Dharma
Ketentuan Moral untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota dewasa.

Dewan Ambalan
Dewan Ambalan Penegak Organisasi dalam Ambalan Penegak yang beranggotakan Pimpinan Sangga dan Wapinsa yang bertugas mengatur kegiatan dalam Ambalan tersebut. Dewan Ambalan dipimpin oleh seorang Pratama.

Dewan Kerja
Organisasi/badan otonom kwartir dengan anggota para Penegak dan Pandega yang bertugas membantu kwartir terutama dalam mengelola Pramuka Penegak dan Pandega.

Dewan Penggalang
Organisasi dalam Pasukan Penggalang yang berang-gotakan pinru dan wapinru yang bertugas mengatur kegiatan dalam pasukan itu.

Dewan Saka
Organisasi dalam Saka, beranggotakan pimpinan krida dan wakilnya, bertugas mengatur kegiatan saka.

Dianpinru
Penggladian Pimpinan Regu Pemberian materi kepada Pinru yang diharapkan Pinru tersebut dapat menularkan kepada teman-temannya.

DKC
Dewan Kerja Cabang Dewan Kerja di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten)

DKD
Dewan Kerja Daerah Dewan Kerja di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi).

DKN
Dewan Kerja Nasional Dewan Kerja di tingkat Kwartir Nasional.

DKR
Dewan Kerja Ranting Dewan Kerja di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan).

Dwi Dharma
Ketentuan Moral untuk Pramuka Siaga.

Dwi Satya
Satya (Janji) untuk Siaga.

ETK
Estafet Tunas Kelapa Salah satu tradisi Gerakan Pramuka guna memperingati HUTnya, melakukan perjalanan kaki berestafet (bergantian) melalui rute yang telah ditentukan.

Kode atau Singkatan untuk Penggalang

Gladi Tangguh
Kegiatan di alam bebas yang bertujuan menguji ketrampilan peserta didik.

Group
Gugusdepan / Gudep

Guide
Penggalang Putri

Guider
Pembina Pramuka Penggalang Putri

Gudep
Gugusdepan Pangkalan keanggotaan bagi peserta didik pramuka dan anggota dewasa serta wadah pembinaan bagi peserta didik.

Instruktur
Orang dengan ketrampilan di bidang tertentu yang ikut membantu di Kepramukaan, biasanya di dalam lingkungan Satuan karya.

Instruktur Muda
Instruktur yang masih berusia muda Penegak/Pandega yang ikut membantu membina di golongan bawahnya (Penegak pada Penggalang)

Jambore
Pertemuan Penggalang Perkemahan Besar Pramuka Penggalang

Jamcab
Jambore Cabang. Jambore di tingkat Kwartir Cabang (Kabupaten)

Jamda
Jambore Daerah. Jambore di tingkat Kwartir Daerah (Provinsi)

Jamnas
Jambore Nasional. Jambore di tingkat Kwartir Nasional.

Jamran
Jambore Ranting) Jambore di tingkat Kwartir Ranting (Kecamatan)

Kabaret
Topi Pramuka Putra

Kakak
panggilan untuk pembina Penggalang, Penegak, Pandega dan anggota Pramuka Dewasa lainnya.

Kemah Safari
Kemah berpindah tempat.

Kerani
Sekretaris (biasanya dalam lingkungan Dewan Kerja / Dewan Ambalan / Dewan Penggalang / Dewan Saka)

KIM
Permainan dengan panca indera.

KMD
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Dasar.

KML
Kursus Pembina Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan.

Kompas
Alat untuk menentukan Arah mata angin.

Korsa
Kordinator Desa, di bawah Kwarran.

KPD
Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Dasar.

KPL
Kursus Pelatih Pembina Pramuka Tingkat Lanjutan.

Krida
Satuan terkecil dalam saka yang terdiri atas 5 – 10 orang yang mengkhususkan diri mempelajari ketrampilan tertentu.

Kurvey
Jaga tenda secara bergantian.

Kwarcab
Kwartir Cabang Kwartir ditingkat Cabang / Kabupaten / Kota. Di bawah Kwarda.

Kwarcari
Pengurus harian Kwartir.

Kwarda
Kwartir Daerah Kwartir ditingkat Provinsi, di bawah Kwarnas.

Kwarnas
Kwartir Nasional Kwartir ditingkat Nasional / Pusat

Kwarran
Kwartir Ranting Kwartir ditingkat Ranting/Kecamatan. Di bawah Kwarcab.

Kwartir
Organisasi Eksekutif (pelaksana) yang bertugas mengatur dan mengelola kegiatan kepramukaan (pusat pengendali Gerakan Pramuka) yang beranggotakan para Andalan.

Laksana
Tingkatan kedua dalam SKU Pramuka Penegak.

Lemdikacab
Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Cabang (Kabupaten)

Lemdikada
Lembaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Daerah (Provinsi)

Lemdikanas
embaga Pendidikan Kader Gerakan Pramuka Tingkat Nasional.

LT
Lomba Tingkat Pertemuan Pramuka Penggalang dalam bentuk perlombaan baik beregu maupun perorangan tetapi atas nama regu. Terdiri atas LT I, LT II, LT III, LT IV dan LT V.

Mabi
Majlis Pembimbing Organisasi dari unsur Pemerintah dan masyarakat guna mengatur bimbingan dan bantuan pada Gerakan Pramuka.

Mabicab
Majlis Pembimbing Cabang Mabi ditingkat Cabang/Kabupaten.

Mabida
Majlis Pembimbing Daerah Mabi ditingkat Daerah/Provinsi.

Mabigus
Majlis Pembimbing Gugusdepan. Mabi ditingkat Gudep.

Mabinas
Majlis Pembimbing Nasional Mabi ditingkat Nasional/Pusat.

Mabiran
Majlis Pembimbing Ranting Mabi ditingkat Ranting/Kecamatan.

Madya Tengah
Tingkatan kedua TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.

MCK
Mandi Cuci Kakus Kamar Mandi dan WC.

Mugus
Musyawarah Gugusdepan. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gudep. Dilaksanakan 3 tahun sekali.

Munas
Musyawarah Nasional. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Gerakan Pramuka, dilaksanakan 5 tahun sekali.

Mula
Tingkatan pertama SKU Siaga.

Manggar
Bunga Kelapa Sebutan untuk TKU Penggalang.

Maping
Pemetaan terdiri atas Peta Pita, Peta Perjalanan, Peta Lokasi.

Muscab
Musyawarah Cabang. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwartir Cabang Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.

Musda
Musyawarah Daerah. Merupakan kekuasaan tertinggi di Kwarda Gerakan Pramuka. Dilaksanakan 5 tahun sekali.

Muspanitra
Musyawarah Pramuka Penegak dan Pramuka Pandega Putri Putra. Salah satu agendanya adalah laporan pertanggungjawaban Dewan Kerja dan pemilihan Dewan Kerja yang baru. Muspanitra dilaksanakan diKwartir Ranting hingga Kwartir Nasional.

Musran
Musyawarah Ranting. Merupakan kekuasaan tertinggi dalam Kwarran. Dilaksanakan 3 tahun sekali.

MWT
Memanfaatkan Waktu Terluang Istirahat Biasa digunakan dalam kegiatan-kegiatan kepramukaan seperti kemah, Muspanitra, Raimuna dll.

Pack
Perindukan Siaga.

Padvinder
sebutan untuk Pramuka pada masa penjajahan Belanja.

Pakcik
sebutan atau panggilan untuk Pembantu Pembina Siaga Putra.

Pamong Saka
Pembina Saka

Pandega
Pramuka usia 21-25 tahun.

Pandu
Sebutan untuk Pramuka sebelum tahun 1961, yang dicetuskan oleh KH. Agus Salim setelah Belanda melarang kata Padvinder digunakan oleh organisasi kepramukaan pribumi.

Panorama
Sketsa Pemandangan salah satu materi kepramukaan yaiti dengan menggambar suatu kondisi geografis suatu medan dalam bentuk gambar sketsa.

Pasukan
Tempat suku berkumpul
Satuan Pramuka Penggalang yang terdiri atas 40 orang atau 4-5 regu.

Patrol
Regu.

Penegak
Anggota Gerakan Pramuka yang usia 16-20 tahun.

Penggalang
Pramuka usia 11-15 tahun.

Pembantu Pembina
Sebutan untuk para pembantu Pembina dalam mendidik Kepramukaan.

Pembina
Sebutan untuk Pendidik dalam Gerakan Pramuka.

Pembina Gudep
Pengelola Gugusdepan yang dipilih dalam Musyawarah gugusdepan.

Pembina Satuan
Pembina yang mendidik sesuai dengan golongan usia didik (Siaga / Penggalang dll) Pembina dalam satuan Pramuka (Perindukan / Pasukan / Ambalan / Racana)

Perindukan Siaga
tempat berkumpul anak cucu Satuan Pramuka Siaga yang terdiri atas 40 orang atau 4-5 barung.

Persabhara
Perkemahan Saka Bhayangkara.

Pesta Siaga
Pertemuan Pramuka Siaga dalam bentuk perlombaan yang bersifat mendidik dan menyenangkan.

Pesta Karya
Pertemuan anggota Saka dalam bentuk kegiatan bersama.

Pinsa
Pimpinan Sangga.

Pinru
Pimpinan Regu.

Pinrung
Pimpinan Barung

Pionering
Keperintisan Bangunan darurat.

Pita Leher
Secarik kain/pita merah putih yang diikatkan melingkar(leher) di kerah baju Pramuka putri.

Pradana
Pemimpin Sangga Utama Ketua Dewan Ambalan Penegak Ketua Dewan Saka.

Pramuka
Praja Muda Karana yang berarti Rakyat Muda yang suka Bekerja, sebutan untuk anggota Gerakan Pramuka.

Pramuka Utama
Pramuka tertinggi di jabat oleh Presiden RI

Pratama
Pemimpin Regu Utama Ketua Dewan Pasukan Penggalang].

PW
Perkemahan Wirakarya. Kemah Bakti.

Purwa rendah
Tingkatan pertama SKK Penggalang, Penegak dan Pandega.

Racana Penegak
Pondasi Satuan Pramuka Pandega yang terdiri atas 40 orang.

Raicab
Raimuna Cabang

Raida
Raimuna Daerah.

Rainas
Raimuna Nasional.

Raimuna
Pertemuan Penegak Perkemahan Besar Pramuka Penegak.

Rairan
Raimuna Ranting.

Rakit
Tingkatan Kedua SKU Penggalang.

Ramu
Tingkatan pertama SKU Penggalang.

Ranger
Pramuka Penegak Putri.

Regu
gardu/tempat ronda Satuan terkecil Pramuka Penggalang

Rover
Pramuka Penegak Putra.

Saka
Satuan Karya Pramuka Kepramukaan yang memberikan bekal pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang kejuruan (khusus) yang pelaksanaanya atas kerjasama antara Gerakan Pramuka dengan Badan / instansi lain.

Sandi
Huruf rahasia. Salah satu materi kepramukaan tentang cara membaca suatu berita dengan menggunakan kode-kode penulisan tertentu.

Sangga
Gubug Satuan terkecil Pramuka Penegak yang terdiri atas 5 – 10 orang, dipimpin oleh seorang Pinsa.

Sangga Kerja
Sangga yang dibentuk atas suatu tugas atau pekerjaan tertentu Panitia Kegiatan.

SAR
Search and Rescue Cari dan selamatkan Salah satu krida dalam Saka Bhayangkara.

Setangan Leher
Kacu/Kain berwarna merah putih yang dikenakan di leher Pramuka putra

Scout
Pramuka Penggalang Putra

Scouter
Pembina Pramuka Penggalang Putra.

Siaga Anggota
Gerakan Pramuka yang berusia 7-10 tahun.

Sistem Among
Metode kepemimpinan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantoro, menurut metode itu, seorang pemimpin harus berpegang pada berprinsip Ing Ngarso sung tuladha (Di depan memberi contoh), Ing madya mangun karsa (di tengah membangun kehendak) dan Tut wuri handayani (di belakang memberikan dorongan).

Six
Barung.

SKK
Syarat-syarat Kecakapan Khusus Syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan TKK.

SKU
Syarat-syarat Kecakapan Umum syarat yang harus dipenuhi untuk mendapatkan TKU.

Sulung
Pemimpin Barung Utama Pemimpin Perindukan siaga.

Survey
Melihat dari dekat melihat lokasi sebelum dijadikan tempat kegiatan.

Survival
Kemampuan untuk bertahan hidup dengan mengatasi berbagai rintangan dan cobaan.

Singkatan atau Kode untuk Pramuka Penegak

TAKANAS
Pesta Karya Nasional.

TAKADA
Pesta Karya daerah.

TAKACAB
Pesta Karya Cabang.

TAKARAN
Pesta Karya Ranting.

Tata
Tingkatan ketiga SKU Pramuka siaga

Tekpram
Teknik Kepramukaan, seperti tali temali, semaphore, maping dll.

Terap
Tingkatan ketiga SKU Penggalang.

Tetampan
Selendang/selempang yang dipasangi TKK dikenakan pada seragam Pramuka.

Tigor
Tanda Ikut gotong royong. Biasanya berbentuk lencana atau mendali.

Tiska
Tanda Ikut Serta Kegiatan. Diberikan setelah mengikuti suatu kegiatan. Biasanya berbentuk mendali atau lencana yang dikenakan di baju Pramuka sampai batas waktu tertentu.

TKK
Tanda Kecakapan Khusus Tanda yang didapat setelah menyelesaikan SKK.

TKU
Tanda Kecakapan Umum Tanda yang didapat setelah menyelesaikan SKU.

Topografi
Tanda medan pada peta tanda-tanda pada peta yang menunjukkan keadaan sebenarnya.

Trisatya
Janji (satya) untuk Pramuka Penggalang, Penegak, Pandega dan Pramuka dewasa. Trisatya Penggalang berbeda dengan Trisatya untuk Pramuka lainnya.

Troop
Pasukan Penggalang.

Turba
Turun Bawah Melihat/ memantau kegiatan bawahan / anak buah.

Ulang Janji
Tradisi dalam Gerakan Pramuka dimana setiap malam HUT nya mengadakan pengucapan kembali Trisatya. Ulang Janji hanya untuk Pramuka Penegak, Pandega dan anggota dewasa.

Utama
Tingkatan ketiga TKK Penggalang, Penegak dan Pandega.

WAGGGS
World Associations of Girl Guides and Girl Scouts Organisasi Pramuka Putri se-Dunia.

Wide Game
Permainan Besar Kegiatan bersifat permainan edukatif yang dilaksanakan secara masal.

WOSM
World Organization of Scout Movement Organisasi Pramuka Putra se-Dunia.

Yanda
Sebutan atau panggilan untuk Pembina Pramuka Siaga Putra.

Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan

P3K (PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN)

KETRAMPILAN PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN YANG HARUS DIMILIKI SEORANG PRAMUKA

1. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (PPPK) merupakan salah satu kegiatan kepramukaan yang memberikan bekal peserta didik dalam hal pengalaman :

a. Kewajiban diri untuk mengamalkan kode kehoramatan pramuka

b. Kepeduliannya terhadap masyarakat/orang lain

c. Kepeduliannya terhadap usaha meningkatkan citra Gerakan Pramuka di masyarakat

2. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan merupakan seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami musibah, antara lain pada pasien yang :

a. Berhenti bernafas

b. Pendarahan parah

c. Shok

d. Patah tulang

3. Ketrampilan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan dan Pengetahuan Praktis tentang Kesehatan merupakan alat pendidikan bagi para pramuka sesuai selaras dengan perkembangannya agar mampu menjaga kesehatan dirinya dan keluarga serta lingkunganny, dan mempunyai kemampuan yang mantap untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.

Continue reading

LAGU PRAMUKA {part 2}

 

Anak Desa

Kami anak-anak yang ada di desa ini
Berjanji untuk meneruskan cita-cita bangsa
Membangun negeri tempat ku dibesarkan
Oleh ayah bundaku tercinta

Aku akan blajar menuntut ilmu yang tinggi
Sbagai bekal kelak jika aku sudah dewasa
Dengan segenap jiwa dan ragaku ini
Pada desaku aku berjanji

Sawah ladang membentang rapi
Gunung berjajar memagari
Sungai nan jernih membasuhi bumi
Ku syukuri nikmat alam ini

Kami anak-anak yang ada di desa ini
Berjanji untuk meneruskan cita-cita bangsa
Membangun negeri tempat ku dibesarkan
Pada desaku aku berbakti

 

Continue reading

Atribut pada seragam pramuka penggalang dan siaga

 

Penggunaan Tanda Umum/ Atribut pada Seragam Pramuka Penggalang Putri

Suatu hari orang tua peserta didik bertanya tentang cara pemasangan tanda atribut pada pakaian pramuka, karena putra-putrinya telah menginjak usia Penggalang dan akan membuatkan baju untuk mereka. Menjelaskan satu persatu tanda – tanda pada atribut di pakaian Pramuka, memang tidak efektif. Maka muncullah ide bikin gambarnya, seperti di bawah ini, tentu saja berdasarkan pada PP tentang tanda umum gerakan pramuka. Semoga bermanfaat.

( Tanda lokasi/ wilayah, satuan dan badge daerah sekedar contoh, diambil dalam satu wilayah ).

atribut galang putri

Continue reading

LAMBANG TKK DAN SKK

Tanda Kecakapan Pramuka merupakan salah satu penerapan sistem dari metode pendidikan kepramukaan yang bertujuan untuk  memberikan pendidikan watak kepada peserta didik melalui kegiatan kepramukaan yang menarik, menyenangkan dan menantang yang disesuaikan dengan kondisi, situasi, dan kegiatan peserta didik. Metode pendidikan kepramukaan ini menjadi metode ciri khas pendidikan dalam Gerakan Pramuka

Gerakan Pramuka menggunakan Sistem Tanda Kecakapan Pramuka yang meliputi :

1) Syarat Kecakapan Umum

2) Syarat Kecakapan Khusus

3) Syarat Pramuka Garuda

SKU, SKK, dan SPG merupakan alat/materi kegiatan pokok dalam proses pendidikan kepramukaan, yang dilaksanakan oleh peserta didik dalam upaya untuk meningkatkan mutu pengetahuan, keterampilan dan adanya perubahan sikap laku peserta didik yang lebih baik.

Selanjutnya dalam rubrik ini akan membahas tentang  SKK ( Syarat Kecakapan Khusus dan TKK ( Tanda Kecakapan Khusus ). Syarat Kecapakap Khusus ( SKK ) adalah syarat yang wajib dipenuhi oleh seorang pramuka untuk memperoleh Tanda Kecakapan Khusus ( TKK ). Sedangkan Tanda Kecakapan Khusus ( TKK ) adalah suatu tanda yang menunjukan ,kecakapan,  kepandaian, kemahiran, ketangkasan, dan ketrampilan seorang anggota Pramuka dibidang tertentu.

Perlu dipahami bahwa di dalam Gerakan Pramuka :

1. Penyelenggaraan SKK maupun Tanda gambar untuk TKK diatur berdasarkan  Surat Keputusan yang dikeluarkan Kwartir Nasional  yakni :

a.  SK Kwarnas  Nomor 132 Tahun 1979

b. SK Kwarnas  Nomor 016 Tahun 1980

c. SK Kwarnas  Nomor 030 Tahun 1981

d. SK Kwarnas  pada Seluruh Satuan Karya ( Saka )

2. SKK  terbagi menjadi  5  Bidang  dengan  5  warna dasar:

a. Bidang Agama, Mental, Moral, Spiritual, Pembentukan Pribadi dan Watak

b. Bidang Patriotisme dan Seni Budaya.

c. Bidang Ketangkasan dan Kesehatan.

d. Bidang Ketrampilan dan Teknik Pembangunan.

e. Bidang Sosial, Perikemanusiaan, Gotong-royong, Ketertiban Masyarakat, Perdamaian Dunia dan Lingkungan Hidup.

Berikut 5 bidang dengan warna dasar dan gambar Tanda Kecakapan Khusus:

3. SKK terbagi menjadi 3 tingkatan :

Continue reading

Menaksir Lebar & Menaksir Tinggi

 

Menaksir Lebar

Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :

1.             Melempar Tali

Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.

 

2.             Cara Segitiga
Cara ini digambarkan sebagai berikut :

 

hhbn

                Rumus :

Jika  A = B maka

C = D

dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D

atau cara segitiga berikut :

 

 hhbnn

 

 

 

Menaksir Tinggi

Tehnik Menaksir Tinggi

Metode yang dipergunakan dalam menaksir tinggi ada bermacam-macam sesuai dengan kondisi yang ada. Untuk metode penaksiran tinggi dapat diberikan sebagai berikut :

 

1.         Metode Setigiga

 

 hh

 

Keterangan :

X = Tinggi yang ditaksir

C = Tinggi tongkat

A = Jarak tongkat dan tinggi yang diukur

B = Jarak tongkat dan pengamat

 

Rumus perhitungan
X =  C (A+B)

B

 

Dapat pula dilakukan dengan metode segitiga berikut :

 

hhb

 

Rumus :

X = A

Keterangan :

X = Tinggi yang ditaksir

A = Jarak dengan pengamat

 

2.         Metode bayangan

Dapat dilakukan apabila ada sinar matahari dan keadaan memungkinkan.

hhbb

                                                 Keterangan :

A = Tinggi tongkat

B = Tinggi yang ditaksir

A’= Bayangan tongkat

B’= Bayangan tinggi yang ditaksir

 

 

Rumus :

B =   D     x A

A